Menjadi salah satu warga
Gunungkidul menjadi sebuah kebanggaan bagi saya, meski diluar sana masih ada
orang yang memandang sebelah mata kabupaten terluas di Provinsi DIY ini. Stigma
bahwa Gunungkidul itu kering dan udik nampaknya harus sedikit dikoreksi karena pada
kenyataannya, kabupaten Gunungkidul menawarkan sejuta pesona unik yang mungkin
tidak dapat ditemui di daerah lain. Seperti halnya ketika malam hari tiba,
alun-alun Wonosari sebagai pusat kotanya Gunungkidul memberikan pemandangan
indah bagi masyarakat dengan adanya pemandangan baru: sepeda hias.
Inilah yang kami sebut "Sepeda Hias" |
Rengekan si kecil membuat kami
segera memesan satu sepeda hias untuk kami sewa, sebatas mengelilingi alun-alun
Wonosari yang tidak begitu luas. Sepuluh ribu rupiah harga sewa sekali putar,
itupun dberikan setelah selesai satu putaran. Semenit kemudian, diiringi laju
lalu lintas yang tidak terlalu ramai, kami mulai mengayuh sepeda unik itu mengitari
alun-alun Wonosari sembari menikmati pemandangan malam waktu itu.
Lesehan di depan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata nampak ramai. Pos Polisi di depan pintu masuk alun-alun juga
masih nampak dijaga oleh petugas. Tak berapa lama, riuh suara knalpot terdengar
mulai bersahutan, menandakan traffic light sudah menyala hijau, saatnya bagi
kami untuk melanjutkan perjalanan keliling. Meski jalan agak menanjak, tenaga kami
masih kuat mengayuh sepeda hias itu dengan santai.
Deretan Sepeda Hias Siap Disewa |
Memasuki kawasan jalan baru
menuju Taman Kota Wonosari, pemandangan nampak sedikit berbeda. Temaram lampu
taman mampu menghipnotis sekumpulan anak muda yang nampak bergerombol dengan
kelompoknya masing-masing. Diantara mereka, satu dua pasangan muda juga nampak
menikmati dunianya tanpa menghiraukan lalu lalang manusia lain di dekatnya. Monumen
pesawat terbang di tengah taman, bantuan PT Angkasa Pura pun terlihat anggun disinari
cahaya rembulan yang tidak terlalu terang.
Tak terasa, hampir setengah jam
kami mengayuh sepeda hias unik itu kembali ke pangkalannya. Di ujung pangkalan sana, nampak beberapa
keluarga juga menikmati indahnya pemandangan malam di alun-alun Wonosari dengan
aksinya masing-masing: makan di lesehan, bermain ATV, sepeda motor mini,
menikmati wedang ronde, hingga makanan hangat di angkringan sebelah. Itulah
dinamisme kota Wonosari yang kami nikmati kala itu.
Diperbanyak Infonya mengenai wisata di kota wonosari brader :)
BalasHapusThanks juga infonya
@Robin: Ok sob, silahkan berkunjung lagi...
BalasHapus