Petang ini saya dikejutkan
dengan berita di sebuah stasiun TV swasta tentang Bang Maman dan Istri Simpanan di Buku Sekolah Dasar. Sebuah potret buram pendidikan kembali terbentuk. Saya
pun berusaha menggali informasi tersebut melalui internet, dan menemukan bahwa Kisah
Istri Simpanan di buku sekolah ternyata benar-benar terjadi di Jakarta dan sedang
ramai dibahas.
Sebagai orang tua, saya
mengakui bahwa jaman telah berubah sangat drastis, dan fenomena anak dewasa
sebelum waktunya menjadi sebuah hal yang nampak lumrah di tengah masyarakat. Kita
harus mengakui bahwa anak-anak jaman sekarang jauh berbeda dengan anak-anak di
beberapa dekade sebelumnya. Jika saya sendiri baru mengenal kata “I Love You”
ketika menginjak kelas 6 Sekolah Dasar, saat ini anak-anak PAUD pun telah hafal
dengan kalimat Cinta Satu Malam, Kekasih Tercinta, Pacaran, dan kalimat-kalimat
lain yang sebenarnya hanya untuk konsumsi orang-orang dewasa.
Mendengar dan melihat berita
Bang Maman dan Istri Simpanan di Buku
Sekolah Dasar tersebut, saya pun tidak serta merta memakluminya sebagai sebuah “trend”
pembelajaran dini tentang seluk beluk keluarga. Justru dari peristiwa tersebut,
saya merenung siapakah sebenarnya yang harus bertanggung jawab terhadap
kesemuanya ini, karena lingkungan saat ini sangat memungkinkan anak-anak untuk
tumbuh dan berkembang sebelum waktunya.
"Bang
Maman dari Kali Pasir"
Bang Maman adalah pedagang buah di Kali Pasir. Bang Maman
mempunyai anak perempuan bernama Ijah dan berkata ingin menjodohkannya dengan
Salim anak Pak Darip orang kaya di Kali Pasir. Tak lama setelah Salim dan Ijah
menikah, Pak Darip meninggal dunia. Pak Darip meninggalkan harta warisan berupa
kebun yang sangat luas kepada Salim.
Salim tidak bisa mengurus kebun peninggalan ayahnya, dan
minta Kusen mengurusnya. Istri Kusen mempunyai rencana jahat, dia meminta
suaminya menjual kebun Salim. Setelah kebun dijual mereka melarikan diri. Salim
menjadi miskin, harta warisan ayahnya sudah habis. Akhirnya Salim berjualan
buah di pasar.
Bang Maman mengetahui Salim telah jatuh miskin. Bang Maman
ingin Ijah bercerai dengan Salim, karena Salim telah jatuh miskin. Ijah tidak
mau, biar miskin Ijah tetap setia kepada Salim.
Akhirnya Bang Maman meminta bantuan kepada Patme supaya
berpura-pura menjadi istri simpanan Salim. Patme setuju atas permintaan Bang
Maman. Kemudian Patme datang ke rumah Salim dan berbicara dengan Ijah. Patme
mengaku sebagai istri Salim. Patme dan Ijah bertengkar. Ijah merasa kecewa dan
marah kepada Salim.
Kemudian Salim memberikan penjelasan kepada Ijah, namun Ijah
tidak percaya. Akhirnya Salim pergi meninggalkan Ijah.
Suatu hari Ijah berkenalan dengan Ujang. Ujang Adalah seorang
perampok yang sudah lama dicari polisi. Dengan menyamar seperti orang kaya
Ujang datang melamar Ijah. Lamaran Ujang diterima dan akhirnya Ujang dan Ijah
menikah.
Pada saat pernikahan berlangsung datanglah polisi menangkap
Ujang dan gentong. Mereka sudah lama dicari polisi karena sebagai perampok.
Namun Ijah tidak tahu kalau mereka sebagai perampok. Mereka akhirnya dibawa ke
kantor polisi dan Bang Maman sebagai saksi.
Polisi minta agar semuanya
tenang. Dijelaskan oleh polisi bahwa yang ditangkap itu adalah buronan. Mereka
ditangkap karena sering berbuat jahat. Mereka suka merampok dan menipu.
Akhirnya pesta perkawinan berangsur-angsur bubar.
Itulah
kisah lengkap tentang Bang Maman dan Istri Simpanan di Buku Sekolah Dasar yang
menghebohkan tersebut. Silahkan Sobat sekalian menyaring informasi ini untuk
selanjutnya mensikapi dan mengambil tindakan secara bijak.
Nice artikel, mohon ijin untuk copas dan publikasikan di media kami, agar menjadi pembelajaran positif dimasa yang akan datang... Terima kasih
BalasHapusSalam
SuaraJakarta.com
@SuaraJakarta.com: Monggo silahkan Gan..selamat berbagi..makasih dah berkunjung...
BalasHapus