Membaca sebuah berita di voanews.com tentang Puluhan Personil Kopassus Bersihkan Sampah Bengawan Solo, yang terbit pada Hari Jum’at tanggal 16 Maret 2012 yang lalu,
hati saya miris. Betapa tidak, pasukan khusus yang dilatih dan dipersiapkan
untuk melaksanakan misi-misi darurat dan berbahaya demi membela N\negara
tersebut sampai diturunkan untuk mengatasi permasalahan sampah di negeri ini,
meski dalam lingkup Bengawan Solo.
![]() |
Kopassus Menyisir Sampah (www.voanews.com) |
Saya teringat ketika masih aktif di MAPALA
dulu, hampir setiap bulan saya mengikuti Bersih Gunung, yakni kegiatan
pengumpulan sampah di jalur-jalur pendakian untuk selanjutnya dibawa turun dan
dibuang pada tempatnya. Puluhan karung sampah yang kami bawa terisi penuh dan
menjadi beban tambahan bagi kami yang menyisir setiap jalur pendakian hingga ke
puncak gunung.
Kami pun kadang tersenyum kecut ketika membaca
berbagai macam coretan frasa Pecinta Alam di berbagai media, baik di batu
gunung, pohon, hingga papan seng yang dibawa dari desa, namun pada
kenyataannya, anggota Kelompok Pecinta Alam tersebut justru ikut andil dalam mengotori
lingkungan sepanjang jalur pendakian dengan beragam sisa makanan dan
minumannya. Sampah plastik dan sisa botol air mineral, berserakan di sepanjang
jalur pendakian, membuat lingkungan yang alami nampak kumuh dan tak sedap
dipandang mata.
![]() |
Pantai Penuh Sampah |
Memang dalam mensikapi berita tentang Puluhan Personil Kopassus Bersihkan Sampah
Bengawan Solo, saya harus memakai kacamata positif bahwa Kesatuan
Baret Merah tersebut sangat peka dan peduli terhadap kondisi Bengawan Solo yang telah
tercemar berton-ton sampah. Peralatan mereka yang canggih tentu dapat membantu
tugas anggota Kopassus dalam membersihkan aliran sungai tersebut dari setiap
inci sampah yang mengotorinya.
Namun demikian, saya berandai-andai jika
masyarakat Indonesia sendiri telah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
permasaahan kebersihan lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah
sembarangan, tentu Pasukan Khusus tersebut tidak harus susah payah mengangkat
sampah dan tetap fokus pada pengembangan potensi keahliannya dalam membela negara.
Bersih Gunung Memerangi Polusi Lingkungan |
Saya sempat tertegun ketika pertama kali
membawa tamu Eropa yang memasukkan sisa bungkus permen ke sakunya ketika berada
di dalam mobil. Tidak selang beberepa lama, saya juga melihat sampah sisa bungkus
makanan dilemparkan dari dalam sebuah
mobil mewah yang kebetulan melintas di depan mobil yang kami tumpangi. Peristiwa
tersebut menjadi sebuah pelajaran bagi saya bahwa kesadaran masyarakat di
negeri ini untuk membuang sampah pada tempatnya masih harus ditingkatkan
sehingga permasalahan sampah di negeri dengan sejuta eksotisme ini tidak lagi
merisaukan kita semua.
Kita tentu menyadari bahwa upaya menguak serta
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya bukanlah
hal mudah, yang dapat dilaksanakan secara instan. Kesadaran tersebut terkait
erat dengan pola sikap, pola tindak, karakter, dan kebiasaan masyarakat itu
sendiri yang tentu membutuhkan proses yang panjang. Namun demikian, kita tentu
dapat memulainya dari diri kita sendiri, dari keluarga, maupun masyarakat
sekitar kita dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, seperri halnya yang
dicontohkan oleh tamu Eropa saya itu. Betapa indahnya alam Indonesia tanpa
permasalahan sampah.
Persoalan sampah,sebenarnya sama skali tidak sulit untuk diatasi,tapi hatilah yg sulit menerima pendapat dan temuan orang lain,bila betul-2,skali lagi BETUL-BETUL mengatasi persoalan sampah cara yg mesti tepat dpt diharapkan mesti berhasil,(buka)teknologitpa.blogspot.com.
BalasHapus@Salikun: Bener Bos...masalah hati and kesadaran memang jadi pangkal permasalahannya..Makasih dah berkunjung..
BalasHapusTrima kasih booooos,ada informasi bahwa sy sdh lebih 50 membuat tungku sbg alat mengatasi persoalan sampah,tapiiiii semua itu di lingkungan wagra yg pengelolanya warga masyarakat yg dana dsbg inisiatif warga yg menghendaki lingkungannya bersih dari persoalan sampah,ande saja yg dana dan dibiayai oleh Negara mengatasi persoalan sampah dengan cara seperti yg sy lakukan dpt dipastikan di Indonesia tersohor se Dunia berhasil mengatasi persoalan sampah,krn dari sekian pembuatan sy tak satu pun yg tdk berhasil,semua berhasil mengatasi persoalan sampah yg ada dan bahkan yg masih antri untuk sy bantu pembuatan sgt banyak skali,tapiiiii tetap dari kelompok warga yg sdh sgt muak penanganan sampah yg gak pernah berhasil.
BalasHapus